Hal yang harus kamu ketahui mengenai budaya Betawi

Hal yang harus kamu ketahui mengenai budaya Betawi
1/07/2021

BETAWI PUNYE - Betawi adalah salah satu suku di Indonesia yang merupakan kebudayaan lokal dari kota Jakarta, yang penyebarannya berasal dari seluruh kota Jakarta hingga area pinggiran Jakarta. Suku Betawi adalah suku yang terhitung baru di Jakarta, karena suku ini menetap di Jakarta atau yang dahulu dikenal sebagai kota Batavia sejak abad ke-17, dan kelompok suku ini merupakan perpaduan kelompok suku yang lebih dahulu bermukim di Jakarta atau yang dikenal sebagai mestizo. 

Budaya Betawi di kota Jakarta kini semakin terasingkan, karena di kota Jakarta sendiri, khususnya Jakarta Pusat, telah terjadi urbanisasi yang cukup tinggi dari seluruh suku yang ada di Indonesia termasuk juga pendatang asing yang berasal dari seberang pulau Indonesia. Oleh karena itu penduduk mayoritas di Jakarta saat ini bukanlah penduduk asli suku Betawi, tetapi justru merupakan suku-suku lain seperti Sunda, Jawa, Kalimantan, dan sebagainya.

Kebudayaan Betawi juga sangat mendapatkan pengaruh dari budaya Eropa, Cina, dan Arab, karena jika melihat dari sejarah munculnya budaya Betawi, ketiga kelompok budaya tersebut memiliki peran yang sangat berpengaruh terhadap budaya Betawi. 

Sifat campur aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah lain di Nusantara, maupun kebudayaan asing. Dengan keragaman yang luar biasa ini, artinya masyarakat Betawi dapat menyerap kebudayaan asing yang diadaptasi dengan lingkungan dan kebudayaannya sendiri.

Seni dan Kebudayaan Betawi

Siapa sih yang tidak kenal dengan ondel-ondel?

Mungkin mayoritas dari penduduk Indonesia, khususnya yang bermukim di kota Jakarta sangat familiar sekali dengan boneka besar yang satu ini. Yup, ondel-ondel merupakan salah satu seni budaya Betawi dengan wujud rupa boneka besar yang terbuat dari anyaman bambu, topeng yang menutupi wajahnya, rambut yang terbuat dari ijuk, dan biasanya ondel-ondel hadir dalam seni pertunjukan pesta-pesta rakyat suku Betawi, seperti acara pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya. 

Jangan sampai lupa, bahwa yang membedakan ondel-ondel perempuan dan laki-laki yaitu dilihat dari warna pada topeng yang menutupi wajahnya. Untuk ondel-ondel perempuan biasanya dicat menggunakan warna putih, sedangkan untuk laki-laki biasanya menggunkan warna merah sebagai warna dasar topeng dari wajahnya.

Selain ondel-ondel, suku Betawi juga sangat terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana Tanjidor, Keroncong, serta lagu tradisional seperti "Kicir-kicir".

Berikut adalah penjelasan detail mengenai seni budaya Betawi yang harus kamu ketahui jika ingin lebih mengenal tentang budaya Betawi:

• Bahasa


Berdasarkan ciri daripada kebudayaannya sendiri, bahasa Betawi memiliki dua dialek, yaitu dialek Betawi tengah dan dialek Betawi pinggir. Dialek Betawi tengah umumnya berbunyi "é" sedangkan dialek Betawi pinggir adalah "a". Dialek Betawi tengah (pusat) sering dianggap sebagai dialek Betawi daerah, karena berasal dari tempat bermulanya kota Jakarta, yaitu daerah perkampungan Betawi di sekitar Jakarta Kota. Tetapi berdasarkan letak geografisnya, Betawi sendiri dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Betawi Tengah (kota), Betawi Pesisir, dan Betawi Pinggir (udik/ora).

Contoh dari perbedaan dialek Betawi tengah dan Betawi pinggir yaitu saat mereka mengucapkan kenape/kenapa'' (mengapa). Dialek Betawi tengah menyebutkan suatu kata dengan bunyi "é", sedangkan Betawi pinggir berbunyi "a". Tetapi meskipun begitu bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, sedangkan bahasa informalnya yaitu menggunakan dialek Betawi tengah dan dialek Betawi pinggir. 

• Tarian


1. Tari Lenggang Nyai

budaya Betawi

2. Tari zapin Betawi

budaya Betawi

3. Tari cokek

budaya Betawi

4. Tari yapong

budaya Betawi

5. Tari topeng Betawi

budaya Betawi

• Musik


  1. Orkes gambus biasanya digunakan ketika pesta pernikahan dan khitanan di suku Betawi.

  2. Orkes samrah (Orkes Harmonium) berfungsi sebagai sarana hiburan dalam berbagai acara, terutama untuk acara resepsi pesta pernikahan.

  3. Rebana hadroh memiliki dua fungsi, yaitu berfungsi sebagai hiburan pada resepsi pernikahan, dan dimainkan untuk meramaikan acara maulid Nabi Muhammad SAW.

  4. Rebana ketimpring adalah jenis rebana yang paling kecil dibandingkan jenis rebana lainnya. Dalam satu grup ada tiga buah rebana. Ketiga rebana tersebut mempunyai sebutan, yaitu rebana tiga, rebana empat, dan rebana lima. Rebana lima berfungsi sebagai komando. Sebagai komando, rebana lima diapit oleh rebana tiga dan rebana empat. 

  5. Rebana Ngarak berfungsi mengarak dalam suatu arak-arakan. Rebana Ngarak biasanya mengarak calon mempelai pengantin pria menuju ke rumah calon mempelai pengantin wanita. Syair lagu Rebana Ngarak biasanya adalah shalawat. 

  6. Rebana biang terdiri dari tiga buah rebana, yang kecil bergaris tengah 30 cm diberi nama Gendung, yang berukuran sedang bergaris tengah 60 cm dinamai Kotek, dan yang paling besar bergaris tengah 60 – 80 cm dinamai Biang. Karena bentuknya yang besar,. untuk memainkannya para pemain duduk sambil menahan rebana.

  7. Tanjidor adalah musik yang berasal dari bangsa Portugis sejak kedatangannya ke Betawi pada abad ke 14 sampai 16. Tanjidor dimainkan pada pawai militer atau upacara keagamaan. Meskipun musik Tanjidor dipengaruhi oleh musik Belanda, tetapi akhirnya lagu-lagu Tanjidor bertambah dengan membawakan lagu-lagu Betawi yang dapat dimainkan dengan lagu-lagu Gambang Kromong, seperti : Jali-Jali, Surilang, Siring Kuning, Kicir-Kicir, Cente Manis, stambul, dan persi. 

  8. Gambang rancag terdiri dari dua unsur, yaitu: Gambang dan Rancag. Gambang berarti musik pengiringnya dan Rancag adalah pantun bercerita. Gambang Rancag berarti nyanyian yang menuturkan cerita rakyat Betawi dalam bentuk pantun berkait. Gambang Rancag umumnya membawakan lakon jago, seperti: Si Pitung, Si Jampang, Si Angkri, dan lain-lain.

  9. Gambang kromong diambil dari nama alat musik yaitu Gambang dan Kromong. Sampai awal abad ke-19, lagu Gambang Kromong masih dalam bahasa Cina. Baru pada dasawarsa pertama abad ke-20, retepertoar lagu Gambang Kromong diciptakan dalam bahasa Betawi. Umumnya Gambang Kromong menjadi pengiring pertunjukan Lenong dan Tari Cokek atau tari-tari garapan baru. Sebenarnya Gambang Kromong dapat tampil secara mandiri dalam membawakan lagu-lagu instrumental dan vokal.

• Rumah Adat


Rumah adat Betawi yang dikenal dikalangan suku Betawi adalah rumah kebaya dan rumah panggung Betawi.


budaya Betawi

1. Rumah Kebaya mempunyai ciri khas, di mana atapnya menyerupai pelana yang jika dilihat dari samping terlihat seperti lipatan kebaya. Rumah Kebaya juga memiliki teras yang luas serta dinding yang terbuat dari panel, hal tersebut bertujuan untuk menjamu para tamu.

2. Rumah Panggung dibangun oleh masyarakat Betawi yang tinggal di kawasan pesisir atau tepi sungai untuk menghindari banjir atau air pasang. 

Masyarakat Betawi juga mengenal tradisi Bikin Rume serta meyakini beberapa hal dalam membangun rumah. Contohnya seperti rumah harus dibangun di sebelah kiri rumah orang tua atau mertua dan larangan membuat atap rumah dari bahan yang mengandung unsur tanah.

• Senjata


Senjata yang paling terkenal di budaya kota Jakarta ini adalah bendo atau golok yang bersarungkan dari kayu. Tetapi selain golok, senjata khas suku Betawi juga ada yang lainnya, seperti:


  1. Rotan

    budaya Betawi

    Rotan adalah jenis senjata tradisional Betawi yang digunakan pada permainan Seni Ketangasan Ujungan. Sebelumnya rotan memiliki benda tajam seperti paku atau pecahan logam di ujungnya yang berfungsi untuk melukai lawan, tetapi sekarang benda tajam itu sudah tidak lagi digunakan karena rotan sudah beralih fungsi yang hanya digunakan untuk pertandingan bersifat hiburan. Tetapi walaupun begitu senjata ini juga masih dipakai ketika ada peperangan.


  2. Punta
    budaya Betawi

    Punta adalah senjata tajam jenis tusuk, dengan panjang sekitar 15-20cm, dan berfungsi sebagai senjata pusaka yang menjadi simbol strata sosial pada masanya.


  3. Beliung Gigi Gledek


    Beliung adalah sejenis kapak dengan mata menyilang ke arah gagang pegangan, umumnya digunakan sebagai perkakas untuk membuat kayu. 

  4. Cunrik (Keris Kecil Tusuk Konde)

    budaya Betawi

    Cunrik adalah senjata tradisional para perempuan Betawi, biasanya digunakan oleh para resi perempuan yang tidak ingin menonjolkan kekerasan dalam pembelaan dirinya, terbuat dari besi kuningan dengan panjang kurang dari 10cm. 

  5. Kerakel (Kerak Keling)
    Blangkas Kerakel adalah jenis senjata pemukul, di mana senjata ini merupakan perkembangan dari senjata rotan Ujungan dengan ciri khas gagang yang lancip dan berfungsi juga sebagai alat penusuk. Orang Betawi Rawa Belong lebih mengenalnya dengan sebutan Blangkas.

  6. Golok Gobang

    Golok Gobang adalah golok yang berbahan tembaga, dengan bentuk yang pendek. Panjang tidak lebih dari panjang lengan (sekitar 30cm) dan diameter 7cm. Bentuk Golok Gobang yaitu rata pada ujungnya, perut melengkung ke arah punggung golok, dan biasanya digunakan sebagai senjata bacok. 

  7. Golok Ujung Turun

    budaya Betawi

    Golok Ujung Turun adalah golok tanding dengan ujung yang lancip, panjang bilah sekitar 40cm, dengan diameter 5-6cm. Umumnya golok Ujung Turun ini menggunakan wafak pada bilah dan motif ukiran hewan pada gagangnya. Gagang dan warangka golok lebih sering menggunakan tanduk, hal ini dimaksudkan sebagai sarana mengurangi beban golok ketika bertarung. Di Jawa Barat golok jenis ini merupakan perpaduan antara jenis Salam Nunggal dan Mamancungan.

  8. Golok Betok

    budaya Betawi

    Golok Betok adalah golok pendek yang berfungsi sebagai senjata pusaka yang menyertai Golok Jawara, dan digunakan sebagai opsi terakhir jika sudah tidak ada senjata lagi di tangan.

  9. Siku

    Siku adalah senjata khas Betawi yang bentuknya terdiri dari dua batang besi baja yang saling menyiku atau menyilang. Ujung tajam menghadap ke lawan. Dalam setiap permainan siku selalu digunakan berpasangan. Dalam istilah lain senjata tajam jenis ini disebut Cabang atau Trisula.

• Cerita Rakyat


Dari sekian banyak cerita rakyat budaya Betawi, mungkin yang familiar di masyarakat adalah cerita Si Pitung, yaitu jagoan yang berasal dari Betawi dengan keberaniannya untuk melakukan perlawanan atas kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh kolonial Belanda dan tuan tanah pada abad ke-19. Bahkan sampai saat ini rumah si Pitung masih bisa dilihat keberadaannya dan terus dijaga sebagai wujud dari cerita nyata yang pernah terjadi pada masa kolonial Belanda.

Berikut adalah beberapa cerita rakyat selain cerita terkenal Si Pitung yang beredar di masyarakat:

  1. Jagoan Tulen (Si Jampang) mengisahkan tentang perjuangan dan kehidupan jawara-jawara Betawi yang dikenal kerasnya.
  2. Nyai Dasima mengisahkan tentang kehidupan zaman kolonial
  3. Mirah dari Marunda mengisahkan tentang sayembara perjodohan dalam lomba pencak silat
  4. Murtado Macan Kemayoran mengisahkan tentang keadaan di daerah Kemayoran yang saat itu dalam keadaan tidak aman, sehingga Murtado dididik untuk mempelajari ilmu bela diri.
  5. Juragan Boing mengisahkan tentang kehidupan percintaan seorang juragan yang menikahi Juleha sebagai istri kedua, yang di mana Juleha merupakan kekasih dari anaknya sendiri. 

• Makanan dan Minuman


Beraneka ragam makanan kuliner Betawi yang begitu menggugah selera, mulai dari makanan berat, minuman, hingga jajanan pasar yang unik-unik dan tentu tidak diragukan lagi kelezatannya. 

  1. Makanan 
    Nasi uduk, ketoprak, asinan Betawi, soto Betawi, kerak telor, laksa Betawi, soto tangkar, sayur babanci, sayur godog, gabus pucung, gado-gado, sayur asem Betawi.

  2. Jajanan pasar
    Roti buaya, dodol Betawi, kue dongkal, kue geplak, kue cucur, kue rangi, kue talam, kue kembang goyang, kue kelen, putu mayang, sengkulun, kue ape, kue cente manis, kue pepe, andepite, kue pancong, sagon, wajik.

  3. Minuman
    Es selendang mayang, es goyang, bir pletok.

Selain seni kebudayan yang disebutkan di atas, ada pula seni budaya Betawi yang jarang orang ketahui. Yaitu kesenian wayang Betawi. Berbeda dengan wayang kulit atau wayang golek, wayang Betawi memiliki ciri khasnya tersendiri yaitu pada wayang Betawi menggunakan warna cerah yang mendominasi corak daripada wayang itu sendiri, walaupun memang ada beberapa kemiripan dengan wayang golek dan wayang kulit secara jenis, tokoh, serta jalan ceritanya. 

Sedangkan untuk kerajinan batik pada kebudayaan Betawi mungkin sudah banyak orang yang mengetahui sebagai salah satu dari sekian banyaknya seni tekstil Betawi. Tekstil Betawi terkenal akan nuansa warna dan ragam dengan ciri khas Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Cina, Timur Tengah, dan Eropa. Motif Buketan, Liong, dan Lokcan atau Burung Hong terdapat pada batik khas Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Cina. Untuk motif kereta kuda dan binatang khas Eropa dengan warna biru menandakan adanya pengaruh dari budaya Eropa. Dan untuk pengaruh dari Timur Tengah sendiri terdapat pada kebaya encim, kebaya enyak, baju sadariah, baju abang none, dan baju pengantin Betawi. 

Batik Betawi juga memiliki motif lain seperti Ondel-ondel (boneka tolak bala), Nusa Kelapa (sebutan leluhur Betawi untuk Jakarta), Ciliwung (peradaban manusia berasal dari tepian Sungai Ciliwung, motif ini sebagai simbol rejeki yang terus mengalir bak sebuah aliran kali), Rasamala (sebutan untuk pohon Jati Hindia yang kulit kayunya mengeluarkan bau wangi, kini merupakan pohon langka dan hanya terdapat di Kebon Raya Bogor), dan Salakanegara (merupakan batik kerajaan pertama di tanah Betawi yang didirikan oleh Aki Tirem 130 Masehi, berkaitan dengan kepercayaan yang menganggap Gunung Salak mempunyai kekuatan).


Penulis: Mutiara Sani

Referensi 


https://dongengceritarakyat.com/kumpulan-cerita-rakyat-betawi-turun-temurun/
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Betawi#Seni_dan_kebudayaan
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/mengenal-senjata-tradisional-masyarakat-betawi/
https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-rumah-adat-betawi-beserta-jenis-jenisnya-1uA0ix9D2Yg/full
http://sudinpusarjakpus.jakarta.go.id/?p=8406
https://perpustakaan.id/tarian-betawi/
https://selatan.jakarta.go.id/page-sejarah-betawi 
https://kompas.id/label/budaya-betawi/
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/prila-arofani/makanan-tradisional-betawi
https://makananoleholeh.com/makanan-khas-betawi-jakarta/

Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR